Thursday, August 28, 2008

SENAT DI MATAKU

Realita keorganisasian masisir yang begitu kompleks merupakan wujud dari besarnya geliat Masisir untuk dapat menciptakan pergerakan dalam berdinamika, bermunculanya kerorganisasian di tengah-tengah komunitas masisir mau tidak mau memberikan sebuah sinergi besar, baik bagi masisir terkhusus bagi komunitas yang berada didalamnya.

Dalam garis historisnya pergerakan mahasiswa selalu identik dengan pembaharuan dan perubahan adakalanya yang bersifat parsial bahkan radikal sekalipun, pergerakan mahasiswa indonesia nampaknya sedikit besarnya mempengaruhi semangat pergerkan mahasiswa Indonesia dimesir. Sistem keorganisasian salah satunya, PPMI sebagai organisasi induk menduplikat sistem kemahasiswaan di tanah air ( SGS, student Govrment System;red) yang akhirnya menjadi traffic goverment PPMI, dalam sistem ini senat merupakan lembaga otonom yang berdiri dibawah struktural organisasi induk PPMI bersama Wihdah dan kekeluargaan,


Berbeda dengan organisasi kekeluargaan, senat fakultas merupakan organisasi yang paling dekat bersentuhan dengan perkuliahan, tentunya mempunyai peran penting untuk memompa prestasi masisir, namun sayangya organisasi ini sangat minim diminati masisir, padahal sejatinya setiap mereka (masisir;red) memiliki hubungan emosional sesuai dengan fakultas yang mereka pilih sebelum mereka bersentuhan dengan organisasi lain di bumi kinanah ini.

Semangat orientasi pergerakan mahasiswa meruapakn awal mula terlahirnya senat fakultas, hal tersebut sebagai wujud dari urgensi senat sendiri yang meliputi
perwujudan kesinergisan yang kontruktif antar lembaga kemahasiswaan dan birokrasi mahasiswa, membangun idiologi gerakan yang berlandaskan budaya ilmiah, mewujudkan penyegaran dan dinamisasi keilmuan dalam spesifik bidang, serta menyediakan asistensi bantuan bimbel dan penataan progran belajar kepada anggota.


Fakultas Ushuluddin salah satu fakultas yang ditawarkan Azhar, merupakan fakultas yang paling diminati masisir, terhitung lebih dari 40% mahasiswa Indonesia menjatuhkan pilihanya untuk fakultas ini, walapun demikian besarnya komunitas mahasisawa yang memilih fakultas ini nampaknya tidak semena-mena menjamin anggotanya untuk mesinergiakan SDM-nya, sehingga hal ini semestinya menjadikan senat ushuluddin sebagai senat yang memiliki peran lebih dibanding tahun-tahun sebelumnya.


Semenjak kelahiranya senat ushuluddin dalam perjalanananya mengalami pasang surut bahkan mengalami beberapa masa kamuflase semenjak awal mula didirikan hingga keberadaanya saat ini ditengah-tengah masisir, walaupun demikian pada tahap kepengurusan PPMI priode 2007-2008 pergerakanya mulai diberi ruang gerak, hal ini dapat diamati dari anggaran finansial PPMI yang mendekati nilai cukup, setidaknya bisa kita ma’lumi selain minimnya anggota yang bersedia aktif, apalah daya kegiatan tak sampai bila finansial merupakan harga tinggi yang harus dibeli.

Dinamika Senat Masisir

pada dasarnya dinamika seluruh senat masisir mengalami nasib yang sama, nampaknya pengaruh kesenatan masih kalah populer dibanding dengan beberapa keorganisasian lain yang lebih bonafid serta cukup kompleks menampung kecenderungan masisir dalam beraktifitas dan menyalurkan semangat kreativitas mereka, sehingga peran intelektual masih didominasi pemain lama (PPMI, Afiliatif, kekeluargaan, kelompok kajian dan almamater), hal ini tentunya sesuai dengan iklim steoritif masisir yang cukup plural sehingga tersedia banyak pilihan, terlebih dari itu organisasi senat masisir pun belum mengakar dan menyentuh kebutuhan ril mahasiswa, ditambah lagi kesenatan nampaknya belum memiliki Visi Misi yang jelas dan rill layaknya kondisi senat di tanah air yang cukup aktif, dinamis dan masif yang meliputi berbagai bidang dari kesejahteraan mahasiswa, sosial kemasyarakatan, kreasi seni budaya bahkan bidang politik dan hukum.

Peran senat mahasiswa ushuludddin terhadap masisir

Menyimak tuntutan serta urgensi senat mahasiswa yang tidak sedikit sebagaimana ditulis diatas, nampaknya senat ushuluddin periode 2006-2007 yang dipimpin Endri Irawan yang semenjak kepulanganya digantikan oleh Moch. Irwan Rachmat sebagai PJS, telah mampu bangkit sedikit demi sedikit, pertama setidaknya dapat mewujudkan ikatan tali silaturahmi intelektual baik formal maupun non formal, terbukti dengan beberapa program senat yang akan dilaksanakan baru-baru ini diantaranya; 23 November, Cerdas Cermat Mahasiswi Indonesia Fakultas Ushuluddin, dialnjutkan 24 November, Talkshow dengan tema "Study Hard & Get The Success" yang tak lama lagi akan di selenggarakan, kedua senat Ushuluddintelah selalu berupaya untuk dapat mewujudkan asistensi bantuan bimbel dan penataan program belajar kepada anggotanya, hal ini terbukti dengan selalu tersedianya beberapa rangkuman pelajaran serta contoh-contoh soal ujian, yang untuk tahun sekarang akan diterbitkan mulai dari tanggal 30 november nanti, bahkan bila tidak ada halang melintang senat Ushuluddin berencana mengadakan bimbingan belajar untuk mahasiswa/i Indonesia fakultas Ushuluddin tingkat I&II, tentunya agenda ini bukanlah yang pertama kali melainkan agenda rutin setiap musim ujian, yang untuk tahun ini dimulai terhitung dari 20 November nanti.

Saatnya benahi diri

Walaupun beberapa kalangan banyak menganggap eksitensi senat bagaikan organisasi yang mati suri, namun beberapa agenda serta rancangan kegiatan seperti ini (sebagaimana keterangan diatas;red) sedikit besarnya telah memberikan kontribusi positif bagi improvisasi prestasi masisir terkhusus dibidang akademis, maka hal tersebut sepatutnya perlu mendapatkan perhatian yang baik, serta motivasinya dari berbagai pihak baik KBRI, PPMI atau masisir itu sendiri sebagai pelaku baik moril maupun materil.

Geliat aktivitas senat masisir mulai kembali semarak, beberapa SEMA (senat mahasiswa;red) seolah berlomba mengadakan beberapa kegiatan mulai dari kajian rutin, talk show, bahkan seni dan olahraga. Semoga
Read more...