Friday, July 3, 2009

Jika Aku ketemu Bupati Tasikmalaya



Awalnya gue dikasih info sama temen, kalo hari ini; Jum'at,03/07/09. Ada acara kumpul bareng mahasisiwa asal Tasikmlaya bersama wakil walikota Tasikmalaya dan rombongan dalam rangka silaturrahim, setelah sebelumnya rombongan bertolak dari Saudi usai melaksanakan ibadah Umrah. Aacara tersebut direncanakan akan dilaksanakan di Pasanggrahan KPMJB, acara dimulai sekitar sore atawa ba'da magrib.

Wah kesempatan nih...pikirku dalam hati, kebayang, gue bisa ngobrol bareng pejabat, sekalian nodong ngajuin proposal buat minta anggaran beasiswa..harahahay...

Cuma pas gue tanya-tanya lagi, ko infonya ga jelas, malahan ga ada publikasi sama sekali...,apalagi ngedenger kalo kumpulnya malah dimulai jam 11 malem, ditambah lagi katanya cuma sama keluarga rombongan aja. (salah satu rombongan adalah para pimpinan Ponpes di Tasikmalaya, nah kebetulan putra-putrinya serta santri-santrinya banyak yang sedang study di Al-Azhar, artinya bisa jadi kumpulan hanya diikuti oleh keluarga rombongan saja). Alamat gue ga ikut nieh...

Akhirnya, walaupun pertemuan terancam gagal, tapi akhirnya gue udah dapet inspirasi buat nulis di blog ini.....

Cuma karena gue numpahinya di blog ini, kata walikota gue ganti sama Bupati biar lebih tinggi, Alasanya " semakin tinggi semakin luas posisi" he..

Kira -kira begini mungkin saran dan pertanyaan gue...;

Ada yang ingin saya tanyakan pak, pertanyaanya mungkin sebagaimana yang sering ingin selalu ditanyakan oleh kebanyakan mahasiswa kepada setiapa pejabat atau tokoh masyarakat yang datang kesini; Yaitu tentang tunjangan beasiswa pendidikan.

Pertama, Ada sebagian temen yang pernah cerita kalau dulu entah sekitar tahun 2003/2004, pemerintah Tasikmalaya pernah memberi tunjangan beasiswa kepada sebagian mahasiswa Mesir yang berasal dari Tasikmalaya (hanya sebagian yang terdaftar), entah berapa jumlah nominal yang diberikan secara tepatnya. Yang jelas pernah berjalan. Namun setelah itu terputus, alasanya karena waktu itu perwakilan dari pihak mahasiswa disini, yang mngurusi tunjangan tersebut tamat dan pulang ke Indonesia. Akhirnya sampai sekarang, baik pemrintah maupun mahasiswa disini belum ada tindak lanjut ke arah sana lagi. Nah saya kira saat inilah kesempatan untuk mengutarakan kepada siapa kami harus mengadu..

Yang jadi pertanyaan saya;
1.Apabila kami nanti membuat proposal dengan tujuan meminta bantuan tunjangan beasisiwa pendidikan, seberapa persenkah bapak dapat menjamin peroposal tersebut dapat dikabulkan oleh pemrintah Tasikmlaya…?

2. Berapa persenkah anggaran pemerintah Tasikmlaya untuk biaya tunjangan pendidikan? apakah tunjangan tersebut termasuk didalamnya memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa yang sedang belajar di luar negri seperti kami ini..?

Kedua, kebetulan kami punya ikatan mahasiswa asal Tasikmlaya, anggotanya Alhamdulillah terbanyak ke tiga, se Jawabarat. kurang lebih sekitar 70an, terdiri dari berbagai fakultas dan tersebar dalam berbagai aktivitas organisasi.

Yang jadi pertanyaan, bagaimana bila kami menyewa flat sendiri untuk membuat sekertariat sendiri, tentunya dengan meminta dana bantuan dari pemda Tasikmalaya. Adapun skertariat tersebut, diperuntukan untuk berbagai aktivitas mahasisiwa serta penegembangan potensi mahasiswa khususnya yang berhubungan dengan akademis.
Seperti contohnya:

1.pembangunan Perpustakaan sederhana, pelatihan jurnalistik, kepenulisanan dan terjemaah, design website dll
Sehingga dengan waktu dekat seperti itu, kami dapat mejalin kerjasama dan mnyalurkan potensi kami dengan pihak-pihak terkait di TasikMalaya. Misalkan dengan Media cetak Tasikmalaya seperti Radar Tasik, baik kerjasama secara resmi; menjadi koresponden atau sekedar mengirim artikel untuk dimuat di koran dan media tersebut dsb.
Kedua, bisa juga bekerja sama dengan para penerbit buku Tasikmalaya yang ingin menerjemaahkan buku-buku terbitan Mesir, dengan menggunakan tenaga potensi mahassiswa yang berasal dari Tasikmalaya.
2. Memebuat link kerjasama. Baik dengan pemerintahan, pesantren, sekolah dll, dengan harapan bisa memberi peluang bagi kami, mencarikan solusi, serta gambaran bagi kami yang telah lulus dan pulang ke indonesia. Entah itu sekedar informasi atau layanan kerjasama lainya. Misalkan informasi dibutuhkannya bantuan tenaga guru, dosen sampai, guide haji dll.
3. Bisa juga membuka peluang bisnis dan jaringan kerja. Misalkan bagi para pengusaha lokal Tasikmalaya yang ingin memasarkan produknya ke Mesir atau sebliknya mengimpor produk-produk asal Mesir ke Indonesia, tentunya dengan bantuan dan tenaga mahasiswa asal Tasik disini.

Nah, setidaknya bila ada sekertariat secara mandiri sebagaimana di atas, hal-hal seperti itu akan sangat mudah untuk ditindak lanjuti kedepanya. Sehingga dapat menghasilkan sebuah kerjasama yang positive dan ada nilai yang bisa dihasilkan oleh kedua belah pihak.


Nah,sekarang mungkin ada pertanyaa, Kenapa kami berani meminta?!, itu tak lain karena kami menggap bahwa kami adalah putra-putri bangsa, putra daerah, kami adalah devisa, investasi ilmu dan pendidikan, yang suatu saat nanti akan mebangun dan mengembangkan negeri dan daerah kami, mungkin saja salah satu dari kami akan ada yang mengganti posisi bapak setelah 10-20 tahun kedepan, sebagaimana bapak-bapak yang duduk manis didepan kami sekarang, tentu bukan hal yang tak mungkin bukan..?!, InsyaAllah.

Mohon maaf apabila selalu berkaitan dengan beasiswa, Karena sebagaimana yang kita ketahui pendidikan tidak akan berjalan formal tanpa ada perhatian. Perhatian tentu banyak macamnya, dan salah satu bentuk perhatian yang belum kami dapatkan adalah perhatian dari pemrintah sendiri yang berbentuk tunjangan beasiswa.
Terimaksih....

Gitu kira-kira kawan, yang ada dipikiran gue buat sekdar usul atau sekedar usaha buat nodong buat lampira proposal ke-depan .....

Asyik juga ternyata gue cuap-cuap disini, lugas juga, ga perlu deg-degan. Dan semoga semoga aja pak Bupati dengan tak sengaja nge-search tulisan di google terus ga sengaja buka blog ini, ketemu dech tulisan ini, heheh...makazeeee
Read more...